Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan itu merupakan salah satu anugrah terbesar yang diberikan tuhan kepada manusia. Kelebihan ataupun kekurangan seseorang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. seperti misalnya seorang pemain sepak bola dan seorang pelukis, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Seorang pemain sepak bola mungkin bisa bermain bola lebih hebat daripada seorang pelukis, tapi belum tentu bisa melukis lebih bagus daripada seorang pelukis. begitupun sebaliknya.
Kalaupun ada beberapa orang yang memiliki kelebihan yang sama, tetap saja pasti ada hal lain yang membuat mereka berbeda. hal itu sudah lumrah dan bukan untuk dibandingkan satu sama lain, melainkan untuk disyukuri.
Tapi faktanya, dalam kehidupan kita ada banyak sekali orang yang meributkan hal ini. Si A mengatakan aku paling hebat, kalian gak ada apa-apanya. Si B bilang tidak, akulah yang lebih hebat kalian belum ada apa-apanya. Parahnya lagi, ini bukan hanya terjadi antara satu orang dengan orang lainnya, tapi juga antara golongan satu dengan golongan lainnya, suku satu dengan suku lainnya, bahkan negara satu dengan negara lainnya. Dan yang membuat tak habis pikir adalah: Ada yang sampai berujung pada kekerasan fisik. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah yang berkaitan dengan suku. Di Negara kita (indonesia) suku memang sudah menjadi bagian dari identitas, dan setiap orang pasti membanggakan sukunya masing-masing. Bagitupun saya, meskipun saya lahir dan besar di tanah melayu, tapi darah suku buton yang mengalir dibadan saya karena kedua orangtua saya adalah orang buton. Itulah kenapa saya bangga sekali dengan suku buton.
Sebenarnya tidak ada salahnya membanggakan suku sendiri. Tapi jangan sampai dengan kebanggaan tersebut kita kemudian memandang rendah suku lainnya. lalu begitu ada suku lain yang merasa mereka lebih hebat dari suku kita, kita kemudian tidak terima dan menggunakan kekerasan sebagai jalan penyelesaian.
Come on... That Stupid Men...
Kekerasan adalah Kebodohan.
Jujur saja saya merasa tersinggung sekali kalau ada teman-teman dari suku buton yang suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Apa-apa berantem, salah paham sikit main pukul, biar dibilang apa cobak...???
masak iya kita mau bangga-banggakan terus hal sepertu itu, sampai kapan..??
Pelajarilah sejarah, nenek moyang kita tidak pernah mengajarkan kekerasan. Justru mereka adalah orang-orang yang sangat religius dan menghargai persaudaraan. Mereka membangun salah satu benteng terbesar didunia. Pernah nggak terpikir oleh kalian kenapa nenek moyang kita membangun benteng sebesar itu..??
kenapa mereka tidak membuat kapal-kapal perang yang besar saja..??
Padahal sejatinya mereka adalah pelaut yang handal.
Karena mereka adalah orang-orang yang membela diri ketika diserang,
Bukan orang-orang yang mengangkat senjata kemudian menyerang duluan.
Semoga itu bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Sudah waktunya kita membuktikan bahwa suku buton punya hal lain yang lebih pantas untuk dibanggakan. Bukan cuma kekerasan yang sering dipertontonkan selama ini.
H_lim